Kurang lebih setengah abad yang lalu masyarakat mulai menggunakan perabotan dan seluruh keperluan hidup berbahan plastik yang dianggap lebih praktis dan ekonomis. Setengah abad perjalanan, plastik yang dulu hadir sebagai solusi ditengah-tengah kehidupan masyarakat, kini seolah-olah menjadi malapetaka bagi kehidupan masyarakat.
Persoalan sampah di bumi ini seolah-olah tak pernah berhenti dan dampaknya adalah pencemaran lingkungan. Indonesia sebagai negara yang memasuki lima negara penduduk terbanyak di Dunia tentunya menjadi salah satu negara penghasil sampah terbesar juga, menurut data terakhir Indonesia memasuki peringkat negara penghasil sampah terbesar ke dua didunia dengan menghasilkan total 67 juta ton sampah pada 2019.
Berbicara tentang penanganan sampah saat ini ada dua hal yang harus menjadi perhatian besar, pertama tentang penggunaannya, dimana kita dapat mengurangi penumpukan sampah dengan cara menggunakan keperluan yang bisa digunakan berkali-kali seperti tumbler, tempat makan dan lain sebagainya. kedua, tentang pengelolaannya, pada dasarnya plastik adalah bahan yang kuat dan tahan lama, jika dikelola dengan baik plastik akan menjadi sahabat bagi kita semua dan tentunya menjadi salah satu sumber penghasilan bagi kita.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan serta upaya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, Minggu 15 Maret 2020 RPK (Rahmatan Pandu Kemanusiaan) mengadakan Launching Gerakan 1000 Tumbler di Rumah Pemberdayaan Yatim Yayasan Rahmatan Lil-Alamin Jakarta Timur Cabang bekasi, Tambelang Kab. Bekasi Jawa Barat.
Pada launching yang pertama ini tim RPK membagikan kurang lebih 90 Tumbler secara gratis kepada seluruh anak dan remaja yatim binaan Yayasan Rahmatan Lil-Alamin Jakarta Timur Cabang Bekasi. Pada agenda ini anak – anak dan remaja disana sangat berantusias mengikuti kegiatan ini.

Adapun Menurut Achyar Dimas Ketua Umum RPK tujuan dari gerakan ini adalah untuk menciptakan para pelopor-pelopor peduli lingkungan ditempatnya masing-masing. “ Tujuan dari gerakan 1000 tumbler ini adalah mencipatkan para pelopor lingkungan, dan harapannya seluruh peserta yang mengikuti gerakan ini kedepannya mengajak orang lain dari mulai keluarganya untuk mengurangi penggunaan plastik” Ungkap dimas.
Kemudian dimas juga mengatakan bahwasannya kegiatan ini akan dilaksanakan diseluruh cabang Yayasan Rahmatan Lil-Alamin Jakarta Timur. “ selain disini nanti kedepannya kita akan terus melakukan gerakan ini secara masif diseluruh cabang yayasan dan masyarakat secara luas, hingga gerakan 1000 tumbler ini terwujud secara sempurna”. Ungkapnya dalam sambutan acara launching gerakan 1000 tumbler.

Selain membagikan Tumbler secara gratis, RPK peduli juga menggelar penyuluhan tentang pengelolaan sampah plastik menjadi barang istimewah dan pembawa berkah. Dimana penyeluhan ini dilaksanakan dengan mengundang Umi Tutik bersama timnya sebanyak 4 orang dari Bank Sampah Universitas Budi Luhur.
Dalam penyuluhan ini, Umi Tutik mengajak semua peserta untuk menjadikan sampah sebagai sahabat, dan mengelolanya dengan baik sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi semuanya. “ Pada dasarnya plastik adalah benda mati yang bisa menjadi barang yang mewa dan membawa berkah jika dikelola dengan baik, dan bisa jadi musibah jika kita menelantarkan serta membuangnya sembarangan” ungkap Umi Tutik saat memberikan penyuluhan.

Selain itu Umi Tutik bersama tim juga mengadakan praktek pengelolaan sampah plastik menjadi barang dari mulai cara membuka plastik makanan sampai cara mengolahnya menjadi gantungan kunci, tas, dan lain sebagainya yang memiliki manfaat dan bernilai ekonomis.